Sebelumnya kita hanya mengenal listrik PLN
dimana tagihan listrik tersebut kita bayar bulanan. Selain itu secara periodik
kita juga selalu didatangi oleh petugas pencatat meter untuk mencatat berapa
kWH energi listrik yang kita gunakan, selanjutnya pada tanggal 1 sampai tanggal
20 kita diharuskan membayar tagihan listrik, dan jika kita terlambat membayar
tagihan maka kita akan diberi sanksi yakni selain membayar tagihan, juga akan
dikenakan biaya keterlambatan bahkan sambungan listrik di rumah kita akan disegel
hingga diputus oleh PLN. Pada akhirnya PLN memberikan solusi baru yakni listrik prabayar (bayar dulu
baru pakai) atau dikenal dengan listrik pintar.
Dalam listrik pintar (listrik prabayar) ini
sistemnya hampir sama dengan pulsa handphone hanya saja kalau pada pulsa
handphone pulsa akan terisi otomatis jika menggunakan pulsa elektrik sedangkan
pada pulsa listrik prabayar, kita harus mengisikan lagi nomor token yang
diperoleh. Selain itu jika pada pulsa handphone nilainya dalam rupiah sedangkan
pada pulsa PLN Prabayar dalam kWh. Contohnya seperti ini, jika Anda membeli
pulsa handphone senilai Rp 25.000 maka yang akan masuk ke handphone Anda juga
Rp 25.000 (mungkin harganya bukan Rp 25.000 tergantung penjual) tetapi kalau
pada listrik prabayar bukan seperti itu. Jika Anda membeli pulsa listrik
senilai Rp 25.000 (harganya bisa lebih dari Rp 25.000 tergantung
penjual/loket) pulsa listrik yang akan Anda dapatkan bukan Rp 25.000 melainkan
dalam kWh misalnya untuk listrik rumah tanggal dengan daya 900 VA di Muna akan
mendapatkan kWh sebesar 30,90 kWh. Nilai kWh ini akan berkurang sesuai
pemakaian kita. Intinya kalau kita membeli pulsa listrik sebenarnya
dapat dikatakan kita membeli strom (energi listrik) supaya masuk di
rumah/kantor kita.
Tarif dan Sistem Pulsa Listrik Prabayar
Seperti halnya listrik pascabayar (listrik
bulanan), listrik prabayar juga memiliki tarif per kWh-nya. Misalnya untuk daya
900 VA untuk golongan tarif Rumah tangga (R1/900 VA) tarif per kWh-nya adalah
Rp 605.Dalam sistem pulsa listrik, nilai pulsa bukan dalam rupiah. Misalnya
kalau kita membeli pulsa Rp 20.000 dan sudah terisi di meteran listrik prabayar
kita, jila sudah pakai 1 kWh bukan berkurang Rp 605 dan lagi-lagi yang masuk
bukan Rp 20.000 juga tetapi dalam bentuk kWh.
Jika kita membeli pulsa listrik Rp 20.000, dan tarif per kWh untuk golongan tarif rumah tangga 900 VA Rp 605, maka apakah kita berpikir kWh yang kita akan dapatkan adalah Rp 20.000 dibagi Rp 605, dan hasilnya kita akan mendapatkan sekitar 33,06 kWh? Tentu saja tidak. Yang pertama dari Rp 20.000, akan dipotong untuk admin standar untuk PLN Prabayar yakni Rp 1.600, sehingga sisanya Rp 18.400. Setelah itu dikurangi lagi PPj yang besarnya berbeda tiap daerah. Mari kita perhatikan struk pembelian pulsa PLN Prabayar berikut:
Jika kita membeli pulsa listrik Rp 20.000, dan tarif per kWh untuk golongan tarif rumah tangga 900 VA Rp 605, maka apakah kita berpikir kWh yang kita akan dapatkan adalah Rp 20.000 dibagi Rp 605, dan hasilnya kita akan mendapatkan sekitar 33,06 kWh? Tentu saja tidak. Yang pertama dari Rp 20.000, akan dipotong untuk admin standar untuk PLN Prabayar yakni Rp 1.600, sehingga sisanya Rp 18.400. Setelah itu dikurangi lagi PPj yang besarnya berbeda tiap daerah. Mari kita perhatikan struk pembelian pulsa PLN Prabayar berikut:
Tampak pada gambar di atas bahwa pulsa nominal
Rp 20.000, kWh yang didapatkan adalah 28,50 kWh dimana Rp 1.600 untuk admin,
dan Rp 1.204 untuk PPj dan yang sebenarnya nominal pulsa yang kita dapatkan
hanya senilai Rp 17.196 dan inipun akan berbeda tiap daerah walaupun dibeli
pada loket yang sama. Misalnya pelanggan PLN di Surabayar membeli di loket
fastpay di Kabupaten Muna, kemudian pelanggan PLN di Kendari membeli pulsa di
loket fastpay di Muna juga, nilai kWh-nya akan berbeda jika PPj di daerah
pelanggan berbeda.
Lalu bagaimana dengan pulsa nominal yang lain misalnya nominal Rp 50.000? Pada intinya sama dengan penjelasan di atas. Dimana Rp 1.600 untuk admin, kemudian akan dipotong untuk PPj dan sisanya nilai kWh akan dihitung.
Dimana dan Bagaimana cara mengisi pulsa PLN Prabayar?
Saat ini selain Bank, kantor POS, ATM, dan layanan perbankan lainnya, banyak sekali loket pembayaran Online bahkan penjual pulsa HP pun sudah menjual pulsa PLN Prabayar ini hingga ke pelosok sekalipun. Namun sebelum kita melanjutkan pembahasan, terlebih dahulu kita mengenali meteran listrik prabayar kita. Mari kita perhatikan gambar berikut:
Lalu bagaimana dengan pulsa nominal yang lain misalnya nominal Rp 50.000? Pada intinya sama dengan penjelasan di atas. Dimana Rp 1.600 untuk admin, kemudian akan dipotong untuk PPj dan sisanya nilai kWh akan dihitung.
Dimana dan Bagaimana cara mengisi pulsa PLN Prabayar?
Saat ini selain Bank, kantor POS, ATM, dan layanan perbankan lainnya, banyak sekali loket pembayaran Online bahkan penjual pulsa HP pun sudah menjual pulsa PLN Prabayar ini hingga ke pelosok sekalipun. Namun sebelum kita melanjutkan pembahasan, terlebih dahulu kita mengenali meteran listrik prabayar kita. Mari kita perhatikan gambar berikut:
Gambar di atas mungkin berbeda dengan meter
prabayar di rumah Anda. Pada gambar di atas pulsa kWh yang tersedia adalah
28,60 kWh. Satu pengalaman di daerah saya ada yang mengatakan "pulsa
listrik saya tinggal tiga ribu", "pulsa masih seribu sudah mulai
bunyi", "bonus pulsa awal dari PLN tiga ribu lebih" dan banyak
lagi yang lainnya. Padahal sebenarnya bukan begitu. Pada gambar meter prabayar
di atas tercatat 28,60 kWh dan di daerah saya ada yang mengatakan 28,60 kWH
(dua ribu delapan ratus enam puluh rupiah). Dari kasus ini berarti pelanggan
belum memahami apakah pulsa listrik mereka dalam kWh ataupun dalam nilai
rupiah, padahal yang sebenarnya adalah dalam bentuk.
Ada lagi pengalaman lainnya, pernah suatu saat
ada yang datang membeli pulsa listrik, ia mengatakan "kalau saya beli
pulsa Rp 100.000 bonusnya berapa?". Saya langsung mengatakan bonus apanya?
Tidak ada bonus. Pelanggan lagi berkata "waktu saya beli Rp 20.000,
bonusnya empat ribu lebih"? Akhirnya saya menjelaskan kepada pelanggan
saya bahwa kalau kita membeli pulsa listrik, dapatnya bukan dalam rupiah tetapi
dalam kWH, dengan menunjukkan struk seperti gambar 2 di atas dan di kWh meter
prabayar itu di antara tulisan angka pulsa itu ada tanda titik yang artinya
koma. Jadi yang dibeli dulu itu (20.000) strom-nya 28,5 kWh.Kalau dimeter
pascabayar (listrik biasa), angkanya naik-naik dan itu bukan dalam rupiah tapi
dalam kWh, kalau yang ini angka turun-turun dan nilainya dalam kWh juga, kalau
kWh habis, berarti strom habis dan kita harus isi strom lagi. Akhirnya
pelanggan saya mengerti juga.
Sekarang penulis akan bahas bagaimana cara
mengisi pulsa listrik. Yang pertama-tama Anda harus ke konter pulsa yang jual
pulsa listrik atau kalau tidak mau report langsung saja ke ATM kalau ada ATM,
pagadaian,kantor POS atau loket pembayaran online, bahkan plasa telkom pun
sudah melayani pembelian pulsa PLN Prabayar dan caranya mengisinya bisa
langsung ditanyakan di tempat penjualan. Tapi jangan lupa membawa Kartu Listrik
Pintar Anda. Kalau Anda enggan bertanya, bisa ikuti artikel ini.
Kita lihat kembali gambar 2 di atas, dimana
terdapat nomor token: 1748 4646 8381 3940xxxx (20 digit, xxxx
sebenarnya dalam bentuk angka, penulis menyembunyikan angkanya).Kita lihat
gambar kWh meter pada gambar 3 (mungkin berbeda dengan kWh meter prabayar di
rumah Anda, tapi caranya sama). Masukkan 20 digit token pada struk pembelian
pulsa listrik prabayar Anda (seperti gambar 2) dari awal hingga akhir (jangan
terbalik), kalau Anda sudah yakin benar, tekan tombol enter (pada
gambar di atas tombol warna merah pada bagian kanan, kalau tombol pada bagian
kiri adalah tombol hapus). Kalau tidak ada kesalahan, maka pada layar meter
prabayar Anda akan muncul BENARatau yang lainnya. Setelah itu akan
muncul jumlah kWh (strom) yang masuk yakni 28,50 kWh, kemudian
ditambahkan dengan sisa pulsa (strom) lamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar